contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in


Click here for PonkzPropertys™
03/04/14

PERAN AGAMA DALAM MEMBANGUN BUDAYA LOKAL


      I.   PENDAHULUAN

Agama dalam hal apapun pasti mempunyai hubungan yang sangat erat dalam kebudayaan. Dalam meningkatkan persebaran agama ke wilayah yang di inginkan mempunyai strategi dan metode yang dapat diterima baik oleh masyarakat tersebut. Strategi yang harus dilakukan untuk membangun agama dalam budaya lokal dapat dibekali dengan pengetahuan, dan sikap yang baik. Dalam pembahasan ini saya akan mengupas tuntas mengenai “Pesan Agama Dalam Membangun Budaya Lokal” seperti pada topik saya kali ini.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka masalah yang muncul kemudian ialah Apa sih Agama itu? Apa sih fungsi agama? Apa itu budaya? Bagaimana cara agama memberi pesan kepada budaya zaman modern seperti ini? Berikut akan saya jelaskan apa pengertian dari ketiganya.
Saya menulis bertujuan untuk dapat  memberikan jawaban atas rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas. Karena zaman modern sekarang ini sudah banyak sekali yang lalai dalam menjalankan kewajiban beribadah hanya untuk memikirkan hal duniawi saja dalam hal ini mungkin saja terjadi pada anda, oleh karena itu simak pembahasan saya berikut ini.

      II.  PEMBAHASAN

Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta dari kata a berarti tidak dan gama berarti kacau. Kedua kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu yang tidak kacau. Jadi fungsi agama dalam pengertian ini memelihara integritas dari seorang atau sekelompok orang agar hubungannya dengan Tuhan, sesamanya, dan alam sekitarnya tidak kacau. Karena itu menurut Hinduisme, agama sebagai kata benda berfungsi memelihara integritas dari seseorang atau sekelompok orang agar hubungannya dengan realitas tertinggi, sesama manusia dan alam sekitarnya. Ketidak kacauan itu disebabkan oleh penerapan peraturan agama tentang moralitas,nilai-nilai kehidupan yang perlu dipegang, dimaknai dan diberlakukan.
Pengertian itu jugalah yang terdapat dalam kata religion (bahasa Inggris) yang berasal dari kata religio (bahasa Latin), yang berakar pada kata religare yang berarti mengikat. Dalam pengertian religio termuat peraturan tentang kebaktian bagaimana manusia mengutuhkan hubungannya dengan realitas tertinggi (vertikal) dalam penyembahan dan hubungannya secara horizontal (Sumardi, 1985:71) Agama itu timbul sebagai jawaban manusia atas penampakan realitas tertinggi secara misterius yang menakutkan tapi sekaligus mempesonakan  Dalam pertemuan itu manusia tidak berdiam diri, ia harus atau terdesak secara batiniah untuk merespons.Dalam kaitan ini ada juga yang mengartikan religare dalam arti melihat kembali kebelakang kepada hal-hal yang berkaitan dengan perbuatan tuhan yang harus diresponnya untuk menjadi pedoman dalam hidupnya.
Fungsi Agama yaitu sebagai berikut:
·  Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
·  Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia.
·  Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah
·  Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
·  Pedoman perasaan keyakinan
·  Pedoman keberadaan
·  Pengungkapan estetika (keindahan)
·  Pedoman rekreasi dan hiburan
·  Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama
Budaya? Budaya menurut Koentjaraningrat (1987:180) adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil kerja manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang di jadikan milik manusia dengan belajar. Jadi budaya diperoleh melalui belajar. Tindakan – tindakan yang dipelajari antara lain cara makan, minum, berpakaian, berbicara, bertani, bertukang, berrelasi dalam masyarakat adalah budaya. Dapatlah disimpulkan bahwa budaya yang digerakan agama timbul dari proses interaksi manusia dengan kitab yang di yakini sebagai hasil daya kreatif pemeluk suatu agama tapi dikondisikan oleh konteks hidup pelakunya, yaitu faktor geografis, budaya dan beberapa kondisi yang objektif.
Bagaimana cara agama memberi pesan kepada budaya zaman modern seperti ini? Jawabannya yaitu dengan cara melopori mendirikan pendidikan seperti sekolah, pondok pesantren, perguruan tinggi. Melalui pendidikan seperti inilah sejak kecil kita diajarkan bagaiman cara melakukan hal yang baik dan menjahui yang jahat, mengetahui hal yang buruk dan hal yang baik. Seperti contohnya pada saat kita masih berpendidikan Taman Kanak – Kanak atau pada saat menginjak Sekolah Dasar, kita sudah di ajarkan berdoa sebelum makan dan sesudah makan, sebelum minum dan sesudah minum, menghormati orang yang lebih tua dari kita, dan dapat mengerjakan sesuatu yang dapat berguna untuk orang lain, karna Manusia yang beruntung adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain.

    III.  PENUTUP


Pada kesempatan ini Saya yakin, agama dan  budaya tidak akan pernah hilang ditelan zaman. Namun, keduanya jangan sampai tumpang tindih. Agama posisikan sebagai agama, budaya posisikan sebagai budaya. Harus dipertegas mana garis putih agama dan budaya. Sebuah budaya tidak bisa digiring oleh untuk diklaim sebagai agama, sebab beresiko memancing konflik sosial dan mengundang pertengkaran. Budaya yang saya maksud di sini adalah buah pikiran atau nalar manusia. Oleh karena itu, agama dan budaya akan selalu bersama dalam ikatan, karena agama sebagai kelengkapan kebudayaan, dan kebudayaan pun sebagai kelengkapan agama. Dengan keyakinan masing – masing kita dapat menyimpulakn seberapa petingnya agama bagi budaya kita, dan zaman modern seperti saat ini.

- REFERENSI

- http://id.wikipedia.org/wiki/Agama (Diunduh 29 Maret 2014)
- http://maal-hudakedujaya.blogspot.com/ (Diunduh 29 Maret 2014)
- http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya (Diunduh 29 Maret 2014)

Irfan Ramadhan
1KA08
14113482

0

0 komentar:

PLease Comment !

Hamster !

Please give food to these fish !

PonkzPropertys All Right Reserved 2013. Diberdayakan oleh Blogger.
PonkzPropertys All Right Reserved 2013
Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info

Part of

About Me

Foto saya
Seorang mahasiswa yang ingin tahu dunia maya

My Little Twit

free counters

Web Visitor Counter