BAB III
Individu, Keluarga dan Masyarakat
1. Pertumbuhan Individu
Pertumbuhan
individu Merupakan terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap
karena pengaruh baik dari pengalamaan atau empire luar melalui panca indra yang
menimbulkan pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimblkan
reflexions
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan invidu
a. Faktor Natavistik faktor yang dibawa sejak lahir.
b. Faktor pendiri Emperistik dan Environmentalistik
pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak
berperan sama sekali.
c. Faktor pendiri konvengsi dan interaksionisme
- Konsepsi konvergensi yaitu menganggap pertumbuhan individu
itu ditentukan oleh dasar ( bakat ) dan lingkungan,
- Konsepsi Interaksionisme yang berbanding dinamis yang
menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan
individu.
2. Fungsi Keluaga
Pengertian keluarga, keluarga (bahasa
Sanskerta: “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang berarti “anggota”) adalah
lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu,
memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di
antara individu tersebut.
Macam-Macam
Fungsi Keluarga
Fungsi
keluarga menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008) adalah :
a) Fungsi Afektif
Fungsi
afektif adalah fungsi internal keluarga
sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi,
saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
b) Fungsi Sosialisasi
Fungsi
sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga.
Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk
belajar bersosialisasi
c) Fungsi Reproduksi
Fungsi
reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia.
d) Fungsi Ekomomi
Fungsi
ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
e) Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan
kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan
dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
3. Pengertian Individu
Individu
berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu
merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil
dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak
dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti
manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di
dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga,
rasa, rasio, dan rukun.
Pengertian Keluarga
Keluarga
adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang
tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang
yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Pengertian Masyarakat
Masyarakat
merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia.
Istilah inggrisnya adalah society, sedangkan masyarakat itu sendiri berasal
dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab
masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.
Golongan-golongan
Masyarakat
- Golongan Atas
- Golongan Menengah
- Golongan Bawah
Masyarakat Non Industri
Kita
telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi
kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu
kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
(a) Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi
antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan
para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal
lebih dekat, lebih akrab.
dalam
kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan
tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung
jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
(b) Kelompok sekunder
Antara
anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga
kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian
kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar
pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para
anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian
tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk
mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program
yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya :
partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan
sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh
dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan
kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang
terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi
dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART)
seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
Namun
demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan
serta hirarki tertentu, norma-norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para
anggota beserta konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara
tegas dan tertulis seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91).
Maysarakat
Industri
Durkheim
mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan
masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung
mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks.
Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya
(Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika
pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat
semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan
antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi
sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri.
Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki
seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
4. Hubungan
Antara Individu, Keluarga Dan Masyarakat
a . Menjelaskan Makna Individu
Terjadinya
perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari
pengalamaan atau empire luar melalui panca indra yang menimbulkan pengalaman
dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimblkan reflexions.
b . Menjelaskan Makna Keluarga
Keluarga
adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang
tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang
yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
c . Menjelaskan Makna Masyarakat
Sebagaimana
telah banyak diketahui, bahwa masyarakat merupakan kategori yang paling umum
untuk menyebut suatu kumpulan manusia yang saling berinteraksi secara kontinyu
dalam suatu wilayah atau tempat dengan batas-batas geografik, sosial, atau
kultural yang tertentu.
5. Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari
desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua.
Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan
berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan
penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah
lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan
pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera
dicarikan jalan keluarnya.
Proses Terjadinya Urbanisasi di karenakan faktor urbanisasi, antara lain
factor – factor urbanisai di bagi menjadi 3 yakni :
a. Faktor Penarik Terjadinya
Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang lebih modern
2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi
lebih baik dan berkualitas
b. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat
asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan
pekerjaan didesa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
c. Keuntungan Urbanisasi
1. Memoderenisasikan warga desa
2. Menambah pengetahuan warga desa
3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga
suatu daerah
4.
Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
6. Pendapat
Menurut saya, Individu keluarga dan masyarakat adalah suatu hal yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari mengingat manusia adalah
makhluk social, oleh karena itu manusia saling membutuhkan satu sama lain.
Banyak factor-faktor yang mempengaruhi individu keluarga dan masyarakat,
keluarga dan masyarakat. Dan itu terbagi
menjadi beberapa golongan dan memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain.
Di lingkup masyarakat masalah yang terjadi adalah urbanisasi, karena urbanisasi
yang terjadi sekarang masyarakat dari pedesaan pindah dari desa ke kota dan
kebanyakan dari mereka tidak memiliki keahlian untuk bekerja, hanya bermodalkan
nekat saja rata-rata demi meraup rupiah. Dan ini menjadi tugas pemerintah untuk
segera meminimalisir hal tersebut.
Source :
Irfan Ramadhan
1KA08
14113482